KeutamaanAbu Hurairah Menurut Para Ulama Tentu sebagian besar kaum muslimin telah sering mendengar nama salah seorang shahabat yaitu Abu Hurairah
b Dia lupa atau belum tahu ada shalat tahiyatul masjid. Maka yang seperti ini disyariatkan bagi dia untuk segera berdiri dan shalat tahiyatul masjid, berdasarkan kisah Sulaik pada hadits Jabir di atas. Akan tetapi ini dengan catatan, selang waktu antara duduk dan shalatnya (setelah ingat/tahu) tidak terlalu lama. (Fathul Bari: 2/408)
Dantelah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Asy Syair] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah] telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin Ishaq] telah menceritakan kepada kami [Abu Zubair] katanya; aku mendengar [Jabir bin Abdullah] mengatakan; "Rumah kami terpencil dari masjid, maka kami ingin menjual rumah kami dengan harapan untuk kami pindahkan dekat masjid, maka Rasulullah
KUMPULANILMU Jumat, 27 Agustus 2010. bahwa sampai berita kepadanya bahwa banjir telah melubangi kubur 'Amru bin Al-Jamuuh Al-Anshari dan Abdullah bin 'Amr Al-Anshari (ayah Jabir) yang berada dalam satu kubur. "Ini dipertanyakan, sebab pada hadits Jabir disebutkan bahwa dia menguburkan ayahnya di kubur tersendiri, sedangkan dalam
KumpulanHadits Riwayat Muslim Dengan Nama Alloh Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang. Aku Berlindung Kepada Alloh dari Godaan Syetan Yang Terkutuk. Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Al-Anshari ra., ia berkata: Rasulullah saw. menceritakan tentang masa terhentinya wahyu: Ketika aku sedang berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara dari langit.
Abdullahbin Abbas adalah sahabat kelima yang banyak meriwayatkan hadist sesudah Sayyidah Aisyah, ia meriwayatkan 1.660 hadits. Ibnu Umar 2630 hadits, Anas bin Malik 2286 hadits, Aisyah 2210 hadits, Ibnu 'Abbas 1660 hadits, Jabir bin 'Abdullah 1540 hadits, Abu Sa'id Al-Khudri 1170 hadist, Ibnu Mas'ud 848 hadits, Ibnu 'Amr bin Ash 700
gN8Ymdm. ilustrasi belajar / pixabayJabir bin Abdullah penasaran dengan sebuah hadits yang ia sendiri belum pernah mendengarnya secara langsung dari Rasulullah saw, hadits yang mengisahkan kondisi manusia saat hari kiamat. Jabir pun ingin mendengar hadits tersebut dari sumber yang mendengarnya secara langsung dari Rasulullah saw. Orang tersebut bernama Abdullah bin Unais yang berada di negeri Syam, saat ini bernama Suriah. Sementara itu Jabir bin Abdullah berada di Madinah. Jabir pun bersiap melakukan perjalanan panjang. Ia membeli seekor unta yang akan ia gunakan sebagai alat transportasi. Total ia menghabiskan waktu selama 1 bulan perjalanan dari Madinah ke Syam. Hingga sampailah Jabir bin Abdullah di depan pintu rumah Abdillah bin Unais. Ia pun disambut oleh tuan rumah dengan pelukan yang hangat. Ia pun langsung menyatakan maksud kedatangannya. “Telah sampai kepadaku sebuah hadits, dikabarkan bahwa engkau mendengarnya langsung dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang qishash pembalasan atas kezaliman di hari kiamat, –pen.. Saya khawatir engkau meninggal terlebih dahulu atau aku yang lebih dahulu meninggal sementara aku belum sempat mendengarnya.”Lalu Abdullah pun menceritakan hadits yang dimaksud oleh Jabir. Kisah Jabir bin Abdullah menghabiskan waktu 1 bulan demi satu buah hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad. Melakukan perjalanan jauh untuk menuntut ilmu sudah menjadi kebiasaan ulama terdahulu. Dengan alat transportasi yang terbatas mereka tidak kenal menyerah. Para sahabat dan ulama terdahulu meyakini bahwa ilmu itu tidak datang dengan sendirinya. Ia harus dicari dan didatangi meskipun memakan waktu dan harta. Mereka meyakini sabda Rasulullah tentang keutamaan mencari ilmu. "Barang siapa menempuh jalan meraih ilmu al-Kitab dan as-Sunnah niscaya akan Allah azza wa jalla mudahkan jalan baginya menuju jannah.” HR. Muslim
JAKARTA - Rasulullah SAW memiliki salah seorang sahabat yang bernama Jabir Bin Abdullah. Jabir merupakan sahabat yang sangat mencintai Rasulullah SAW. Meski tergolong masih muda, namun semangatnya untuk selalu bersama Rasulullah SAW sangat tinggi. Jabir merupakan putra dari seorang syahid dalam perang Uhud, Abdullah bin 'Amr. Sahabat Nabi SAW yang banyak meriwayatkan hadits ini lahir di kota Yastrib Madinah pada 15 tahun sebelum Rasulullah SAW melakukan hijrah. Dia memeluk Islam sejak kecil ketika dia mengikuti Bai'at 'Aqabah Kedua dengan ayahnya. Ketika sang ayah bergabung dengan tentara Muslim dalam perang Uhud, Jabir diminta tetap tinggal di Madinah untuk mengurus keluarga. Abdullah memiliki banyak anak perempuan karena itu dia memerintahkan putra satu-satunya itu untuk merawat mereka dan tidak ikut berperang. Dalam perang yang menghasilkan kekalahan di tangan kaum Muslim itu, sang ayah menjadi syuhada. Jabir yang kala itu usianya belum mencapai 20 tahun, begitu sedih dengan wafatnya sang ayah sekaligus kebingungan. Sebab, dia harus merawat saudara perempuannya dan juga membayar utang ayahnya. Kekhawatirannya itu tidak luput dari perhatian Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW pun bertanya perihal kesedihan Jabir. Jabir lantas menceritakan masalahnya, bahwa sang ayah yang telah syahid meninggalkan banyak anak dan utang yang besar. Nabi SAW pun menghiburnya dengan mengatakan ayahnya termasuk di antara para syuhada dan membacakan firman Allah dari surat 3 ayat 169, yang berbunyi, "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki." Hati Jabir pun menjadi lega ketika mendengar ayat-ayat tersebut. Jabir kemudian menikahi seorang janda yang lebih tua darinya dengan harapan istrinya bisa membantunya membesarkan adik-adik perempuannya dengan lebih baik. Bersambung. Baca juga Kisah Jabir Ibn Abdullah dan Kedermawanan Nabi SAW 2 Kisah Jabir Ibn Abdullah dan Kedermawanan Nabi SAW 3 Kisah Jabir Ibn Abdullah dan Kedermawanan Nabi SAW 4 Kisah Jabir Ibn Abdullah dan Kedermawanan Nabi SAW 5-Habis
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 122653 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7acd5a7b1b0bc8 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Hadis Jabir bahasa Arabحَدیث جابِر adalah hadis nabawi yang digunakan oleh muslim Syiah untuk membenarkan dan menjelaskan nama-nama Imam. Perawi hadis ini adalah Jabir bin Abdullah al-Anshari. Nabi Muhammad saw menjelaskan nama-nama 12 imam syiah dan gelar Imam ke-5. Teks Hadis Setelah turunnya ayat itha’ah [catatan 1] Jabir bin Abdullah Anshari bertanya kepada Nabi Muhammad saw Wahai Rasulullah saw!Kami mengenal Tuhan dan Rasul-Nya, kami juga perlu untuk mengenali ulul amri kami. Nabi bersabda Mereka adalah penggantiku dan para Imam Kaum muslimin setelahku, pertama dari mereka adalah Ali bin Abi Thalib as dan kemudian secara berurutan adalah Hasan as, Husain as, Ali bin Husain as, Muhammad bin Ali as yang di Taurat dikenal dengan Baqir dan ketika kamu tua, kamu akan melihatnya, setiap kali kamu melihatnya, sampaikan salamku untuknya. Setelah Muhammad bin Ali, sesuai urutan Ja’far bin Muhammad, Musa bin Ja'far, Ali bin Musa, Muhammad bin Ali, Ali bin Muhammad, Hasan bin Ali dan setelahnya, putranya yang memiliki nama dan kunyah sepertiku. Ia akan ghaib dalam pandangan masyarakat dan ghaibnya akan lama, hal ini akan membuat orang-orang yang hanya memiliki keimanan yang kuat saja yang akan meyakininya. [1] Perawi Hadis ini diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah Anshari dari Rasulullah saw. Oleh sebab itu, hadis ini terkenal dengan nama hadis Jabir. Dalam hadis ini, dijelaskan tentang nama-nama dari setiap Imam-imam Syiah. Ketika Nabi menyebut nama Imam ke-5, beliau mengisyaratkan kepada lakabnya Baqir dan meminta kepada Jabir supaya menyampaikan salam beliau kepada Imam Baqir as saat ia betemu dengannya. Dalam hadis ini juga dijelaskan kegaiban Imam Zaman yang panjang dan Imam Zaman diibaratkan seperti matahari yang berada dibalik awan. [2] Sumber Referensi Hadis Hadis ini terdapat dalam beberapa sumber-sumber referensi Syiah seperti Kifayah al-Atsar, [3] Kamal al-Din wa Tamam al-Ni'mah [4], Bihar al-Anwar [5] dan juga sebagian sumber referensi Ahlusunah seperti Yanābi’ al-Mawadah [6]. Sebagian mufasir Syiah menjelaskan hadis ini dalam pembahasan ayat itha’ah. [7] Catatan Kaki ↑ Thabrisi, I’lām al-Wara, 1417 H, jld. 2, hlm. 182; Yanābi’ al-Mawaddah, 1422 H, jld. 3, hlm. 398-399. ↑ Thabrisi, I’lām al-Wara, 1417 H, jld. 2, hlm. 181-182. ↑ Khazar Razi, Kifāyah al-Atsār, 1401 H, hlm. 54-55. ↑ Shaduq, Kamaluddin wa Tamam an-Ni'mah, jld. 1, hlm. 253-254. ↑ Majlisi, Bihār al-Anwār, 1403 H, jld. 36, hlm. 251. ↑ Qunduzi, Yanābi’ al-Mawadah, 1422 H, jld. 3, hlm. 398-399. ↑ Bahrani, al-Burhān, 1416 H, jld. 2, hlm. 103-104; Faidh Kasyani, al-Asfā, 1418 H, jld. 1, hlm. 217; Thaib, Athyab al-Bayān, 1378 S, jld. 4, hlm. 116; Syarif Lahiji, Tafsir Lahiji, 1373 S, jld. 1, hlm. 496; Qumi, Masyhadi, Kanz al-Daqāiq, 1415 H, jld. 3, hlm. 438; Arusi Huwaizi, Nur al-Tsaqālain, 1422 H, jld. 3, hlm. 398-399. ↑ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah rasul-Nya dan ulil amri para washi Rasulullah di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah Al-Qur’an dan rasul, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya. QS. An-Nisa 59 Daftar Pustaka Arusi Huwaizi, Abdu Ali bin Jumah. Tafsir Nur ats-Tsaqalain. Peneliti Sayid Hasyim Rasuli Mahallati. Qom Inyisyarat Ismailiyan, 1415 H. Bahrani, Sayid Hasyim. Al-Burhan fi Tafsir al-Quran. Peneliti Qismu al-Dirasat al-Islamiah Muassasah al-Bi'tsah. Teheran Bonyad Bi'tsat, 1416 H. Faidh Kasyani, Muhsin. Al-Ashfa fi Tafsir al-Quran. Peneliti Muhammad Husain Dirayati dan Muhammad Ridha Ni'mati. Qom Markaz Intisyarat Daftar Tablighat Islami, 1418 H. Khuzai Razi, Ali bin Muhammad. Kifāyah al-Atsar fi an-Nash 'ala al-Aimmah al-Itsna Asyar. Editor Abdul Latif Husaini Kuhkamari. Qom Bidar, 1401 H. Majlisi, Muhammad Baqir. Bihār al-Anwār. Beirut Dar Ihya al-Turats al-Arabi, 1403 H. Qummi Masyhadi. Kanz ad-Daqāiq wa Bahr al-Gharāib. Peneliti Husain Dargahi. Teheran Sasman Chab wa Intisyarat Wizara Irsyad Islami, 1368 HS. Qunduzi, Sulaiman binIbrahim. Yanābi' al-Mawaddah li Dzawi al-Qurba. Qom Uswah, 1422 H. Syaikh Shaduq, Muhammad bin Ali. Kamāluddin wa Tamām an-Ni'mah. Editor Ali Akbar Ghaffari. Teheran Islamiah, 1395 H. Syarif Lahiji, Muhammad bin Ali. Tafsir Lahiji. Peneliti Muhaddis Armawi. Teheran Daftar Nasyr Dad, 1373 HS. Thabrisi, Fadhl bin Hasan. I'lām al-Wara bi A'lām al-Huda. Qom Al al-Bait, 1417 H. Thayyib, Sayid Abdul Husain. Ahtyab al-Bayān fi Tafsir al-Quran. Teheran Intisyarat Islam, 1378 HS. vte ImamahPara Imam Imam Ali as • Imam Hasan as • Imam Husain as • Imam Sajjad as • Imam Muhammad al-Baqir as • Imam Ja'far al-Shadiq as • Imam Musa al-Kazhim as • Imam Ridha as • Imam Muhammad al-Jawad as • Imam Ali al-Hadi as • Imam Hasan al-Askari as • Imam Mahdi asAyat Ayat Wilayah • Ayat Ujian Nabi Ibrahim as • Ayat Ulil Amri • Ayat Ikmal • Ayat Tabligh • Ayat ShadiqinHadis Hadis Tsaqalain • Khutbah al-Ghadir • Hadis Wishayat • Hadis Manzilah • Hadis Yaum al-Dar • Hadis Man Mata • Hadis Silsilah al-Dzahab • Ziarah Jami'ah Kabirah • Hadis al-Khilafah • Hadis Safinah • Hadis Dua Belas Khalifah • Hadis al-Lauh • Hadis Wilayah • Hadis JabirPeristiwa Peristiwa Ghadir • Peristiwa Saqifah Bani Sa'idahBuku Al-Ghadir • 'Abaqat al-Anwar • Al-Muraja'at • Al-Nash wa al-Ijtihad • Ihqaq al-Haq wa Izhaq al-Bathil buku • Malam-malam di Peshawar • Itsbat al-Hudat • Minhaj al-Karamah • Al-Hidaya al-Kubra • Al-Khara'ij wa al-Jara'ih • Al-Ifsah fi l-imama • Dala'il al-Imamah • Al-Sirat al-Mustaqim ila Mustahiqqi al-TaqdimAkidah Ishmah • Wilayah • Ilmu Ghaib • Kegaiban • Kemunculan Imam Mahdi as • Kepemimpinan Dua Belas Imam • Ahlulbait as • KhilafahHal-hal yang berkaitan Tawalli • Tabarri • Mahdawiyyah • Raj'ah • Ulul Amr
Hadits Muslim Nomor 2664 حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَأَبُو الرَّبِيعِ الزَّهْرَانِيُّ قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ هَلَكَ وَتَرَكَ تِسْعَ بَنَاتٍ أَوْ قَالَ سَبْعَ فَتَزَوَّجْتُ امْرَأَةً ثَيِّبًا فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا جَابِرُ تَزَوَّجْتَ قَالَ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ فَبِكْرٌ أَمْ ثَيِّبٌ قَالَ قُلْتُ بَلْ ثَيِّبٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَهَلَّا جَارِيَةً تُلَاعِبُهَا وَتُلَاعِبُكَ أَوْ قَالَ تُضَاحِكُهَا وَتُضَاحِكُكَ قَالَ قُلْتُ لَهُ إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ هَلَكَ وَتَرَكَ تِسْعَ بَنَاتٍ أَوْ سَبْعَ وَإِنِّي كَرِهْتُ أَنْ آتِيَهُنَّ أَوْ أَجِيئَهُنَّ بِمِثْلِهِنَّ فَأَحْبَبْتُ أَنْ أَجِيءَ بِامْرَأَةٍ تَقُومُ عَلَيْهِنَّ وَتُصْلِحُهُنَّ قَالَ فَبَارَكَ اللَّهُ لَكَ أَوْ قَالَ لِي خَيْرًا وَفِي رِوَايَةِ أَبِي الرَّبِيعِ تُلَاعِبُهَا وَتُلَاعِبُكَ وَتُضَاحِكُهَا وَتُضَاحِكُكَ و حَدَّثَنَاه قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ نَكَحْتَ يَا جَابِرُ وَسَاقَ الْحَدِيثَ إِلَى قَوْلِهِ امْرَأَةً تَقُومُ عَلَيْهِنَّ وَتَمْشُطُهُنَّ قَالَ أَصَبْتَ وَلَمْ يَذْكُرْ مَا بَعْدَهُ Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Abu Rabi' Az Zahrani]. Yahya mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari ['Amru bin Dinar] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata; Bahwasanya Abdullah telah meninggal dunia dan meninggalkan sembilan anak perempuan, atau dia berkata; Tujuh. Lantas saya menikah dengan seorang janda. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku "Wahai Jabir, apakah kamu sudah menikah? Dia Jabir berkata; Saya menjawab; Ya. Beliau bertanya kembali "Dengan seorang gadis atau janda?" Dia Jabir berkata; Saya menjawab; Dengan seorang janda, wahai Rasulullah! Beliau bersabda "Kenapa tidak dengan seorang gadis, agar kamu bisa bercumbu rayu dengannya dan dia bisa bercumbu rayu denganmu? -Atau beliau bersabda - Kamu bisa bersenda gurau dengannya dan dia bisa bersenda gurau denganmu?" Dia Jabir berkata; Saya berkata; Sesungguhnya Abdullah ayah Jabir telah meninggal dunia dengan meninggalkan sembilan anak perempuan atau tujuh anak perempuan, dan saya tidak suka jika saya menikah dengan orang yang sepadan dengan mereka, namun saya lebih suka menikah dengan wanita yang bisa mengurus mereka dan bisa membuat mereka baik. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku "Semoga Allah memberkahimu." atau beliau mendo'akan kebaikan kepadaku. Dan dalam riwayatnya Abu Rabi'; "Agar kamu dapat mencumbunya dan dia dapat mencumbumu atau kamu dapat bersenda gurau dengannya dan dia dapat bersenda gurau denganmu." Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku; "Wahai Jabir, apakah kamu telah menikah?" Kemudian dia meyebutkan hadits ini hingga perkataan Jabir; Seorang wanita yang dapat bisa mengurus mereka dan menisir rambut mereka. Beliau bersabda "Kamu benar." Dan dia tidak menyebutkan setelahnya.
kumpulan hadits jabir bin abdullah