Teman bergaul dan lingkungan yang Islami, sungguh sangat mendukung seseorang menjadi lebih baik dan bisa terus istiqomah. Sebelumnya bisa jadi malas-malasan. Namun karena melihat temannya tidak sering tidur pagi, ia pun rajin. Sebelumnya menyentuh al Qur'an pun tidak. Namun karena melihat temannya begitu rajin tilawah Al Qur'an, ia pun tertular rajinnya. Kemudian, bagaimana pandangan hadis terkait dengan perbedaan tersebut, dalam hadis riwayat sunan Abu Da>wud Nomor Indeks 4833 tentang seseorang tergantung pada agama teman dekatnya, maka hendaklah seseorang untuk melihat siapa yang dijadikan temannya. Maka dari itu, hadis ini perlu pembahasan mendalam agar didapatkan hasil akhir yang akademis. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, "Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya," (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927). Selain hadits-hadits di atas, Allah sendiri telah berfirman soal memilih "Agama seseorang itu tergantung agama temanya, maka lihatlah kalian siapa yang menjadi teman dekatnya." (Dihasankan oleh al-Albani) Bahkan Nabi kita menggambarkan tentang pertemanan yang baik bagaikan berteman dengan penjual minyak wangi dan pertemanan yang jelek seperti berteman dengan pandai besi, 42. "Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya." - HR. Abu Daud dan Tirmidzi. 43. "Teman sejatimu adalah orang yang selalu mengingatkanmu untuk peduli terhadap urusan akhiratmu." - Abdul Qadir Jillani. 44. "Seseorang tergantung agama teman dekatnya, maka hendaknya kalian memerhatikan siapakah teman dekatnya." Hadits ini diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah z melalui dua jalur periwayatan, oleh Al-Imam Ahmad (2/303, 334) Abu Dawud (no. 4812), At-Tirmidzi (no. 2484), Al-Hakim (4/171), Ath-Thayalisi (no. 2107), Al-Qudha'i (dalam Al-Musnad no jgCl1I.

agama seseorang tergantung teman dekatnya