Isikandungan surat An Najm ayat 39-42 ini dilengkapi dengan teks Arab, latin, dan terjemahannya. Dalam isi kandungan yang terdapat dalam Al-Quran surat An Najm ayat 39-43 ini, memberikan makna penjelasan tentang hamba yang telah ikhtiar dan berusaha dengan ikhlas, maka Allah SWT berikan ganjaran balasan dengan pahala di akhirat kelak. Beranda/ Surat An Najm Ayat 39-42 Beserta Tajwidnya : Iqra Ed 4 Pdf Pdf Document - Σv = jumlah varian kata. Surat an nisa ayat 146 tulisan arab latin artinya hukum tajwid arti mufrodat isi kandungan hikmah dan hadits berkaitan dengan ikhlas. Bacalah ayat berikut dengan makhraj yang tepat! Untuk menganalisa secara lebih jauh tentang hukum TafsirAn Najm Ayat 31-41. Ayat 31-41: Orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar mendapatkan ampunan dan balasan yang baik dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala, dan menerangkan tentang pembalasan yang adil yaitu bahwa setiap manusia tidak memperoleh apa-apa selain apa yang dia kerjakan dan usahakan. وَلِلَّهِ مَا فِي ArabLatin: Wa anna ilā rabbikal-muntahā. Artinya: Dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu), « An-Najm 41 An-Najm 43 » GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku rahasia rezeki berlimpah, klik di sini untuk detailnya. Tafsir Surat An-Najm Ayat 42 (Terjemah Arti) Terjemahanmakna Ayah 9 Surah Surah Aṭ-Ṭūr - Terjemahan Berbahasa Indonesia - Departemen Agama - Ensiklopedia Alquran Alkarim Berikutbacaan surah Al-Ikhlas dalam bentuk tulisan bahasa Arab, latin, beserta terjemahannya. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Surat An-Najm Ayat 39-42 & Penjelasannya Soal Ikhtiar. Surat Ash-Shaff Ayat 1-14 dan Keutamaan Membacanya. Surah Abasa: Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahan serta Asbabun jjIj. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالنَّجْمِ اِذَا هَوٰىۙ Wan-najmi iżā hawā. Demi bintang ketika terbenam, مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوٰىۚ Mā ḍalla ṣāḥibukum wa mā gawā. kawanmu Nabi Muhammad tidak sesat, tidak keliru, وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوٰى Wa mā yanṭiqu anil-hawā. dan tidak pula berucap tentang Al-Qur’an dan penjelasannya berdasarkan hawa nafsu-nya. اِنْ هُوَ اِلَّا وَحْيٌ يُّوْحٰىۙ In huwa illā waḥyuy yūḥā. Ia Al-Qur’an itu tidak lain, kecuali wahyu yang disampaikan kepadanya عَلَّمَهٗ شَدِيْدُ الْقُوٰىۙ Allamahū syadīdul-quwā. yang diajarkan kepadanya oleh malaikat yang sangat kuat Jibril ذُوْ مِرَّةٍۗ فَاسْتَوٰىۙ Żū mirrahtin, fastawā. lagi mempunyai keteguhan. Lalu, ia Jibril menampakkan diri dengan rupa yang asli وَهُوَ بِالْاُفُقِ الْاَعْلٰىۗ Wa huwa bil-ufuqil-alā. ketika dia berada di ufuk yang tinggi. ثُمَّ دَنَا فَتَدَلّٰىۙ Ṡumma danā fa tadallā. Dia kemudian mendekat kepada Nabi Muhammad, lalu bertambah dekat, فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ اَوْ اَدْنٰىۚ Fa kāna qāba qausaini au adnā. sehingga jaraknya sekitar dua busur panah atau lebih dekat lagi. فَاَوْحٰىٓ اِلٰى عَبْدِهٖ مَآ اَوْحٰىۗ Fa auḥā ilā abdihī mā auḥā. Lalu, dia Jibril menyampaikan wahyu kepada hamba-Nya Nabi Muhammad apa yang Dia wahyukan. مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَاٰى Mā każabal-fu'ādu mā ra'ā. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. اَفَتُمٰرُوْنَهٗ عَلٰى مَا يَرٰى Afa tumārūnahū alā mā yarā. Apakah kamu kaum musyrik Makkah hendak membantahnya Nabi Muhammad tentang apa yang dilihatnya itu Jibril? وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ Wa laqad ra'āhu nazlatan ukhrā. Sungguh, dia Nabi Muhammad benar-benar telah melihatnya dalam rupa yang asli pada waktu yang lain, عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى Inda sidratil-muntahā. yaitu ketika di Sidratulmuntaha. عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ Indahā jannatul-ma'wā. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. اِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشٰىۙ Iż yagsyas-sidrata mā yagsyā. Nabi Muhammad melihat Jibril ketika Sidratulmuntaha dilingkupi oleh sesuatu yang melingkupinya. مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى Mā zāgal-baṣaru wa mā ṭagā. Penglihatan Nabi Muhammad tidak menyimpang dan tidak melampaui apa yang dilihatnya. لَقَدْ رَاٰى مِنْ اٰيٰتِ رَبِّهِ الْكُبْرٰى Laqad ra'ā min āyāti rabbihil-kubrā. Sungguh, dia benar-benar telah melihat sebagian tanda-tanda kebesaran Tuhannya yang sangat besar. اَفَرَءَيْتُمُ اللّٰتَ وَالْعُزّٰى Afa ra'aitumul-lāta wal-uzzā. Apakah patut kamu orang-orang musyrik menganggap dua berhala al-Lata dan al-Uzza, وَمَنٰوةَ الثَّالِثَةَ الْاُخْرٰى Wa manātaṡ-ṡāliṡatal-ukhrā. serta Manata berhala ketiga yang lain sebagai anak-anak perempuan Allah yang kamu sembah? اَلَكُمُ الذَّكَرُ وَلَهُ الْاُنْثٰى Alakumuż-żakaru wa lahul-unṡā. Apakah pantas bagi kamu anak laki-laki dan bagi-Nya anak perempuan? تِلْكَ اِذًا قِسْمَةٌ ضِيْزٰى Tilka iżan qismatun ḍīzā. Itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. اِنْ هِيَ اِلَّآ اَسْمَاۤءٌ سَمَّيْتُمُوْهَآ اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمْ مَّآ اَنْزَلَ اللّٰهُ بِهَا مِنْ سُلْطٰنٍۗ اِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْاَنْفُسُۚ وَلَقَدْ جَاۤءَهُمْ مِّنْ رَّبِّهِمُ الْهُدٰىۗ In hiya illā asmā'un sammaitumūhā antum wa ābā'ukum mā anzalallāhu bihā min sulṭānin, iy yattabiūna illaẓ-ẓanna wa mā tahwal-anfusu, wa laqad jā'ahum mir rabbihimul-hudā. Berhala-berhala itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu ada-adakan. Allah tidak menurunkan suatu keterangan apa pun untuk menyembah-nya. Mereka hanya mengikuti dugaan dan apa yang diinginkan oleh hawa nafsu. Padahal, sungguh, mereka benar-benar telah didatangi petunjuk dari Tuhan mereka. اَمْ لِلْاِنْسَانِ مَا تَمَنّٰىۖ Am lil-insāni mā tamannā. Apakah manusia akan mendapat segala yang diinginkannya? فَلِلّٰهِ الْاٰخِرَةُ وَالْاُوْلٰى ࣖ Fa lillāhil-ākhiratu wal-ūlā. Tidak! Milik Allahlah kehidupan akhirat dan dunia. ۞ وَكَمْ مِّنْ مَّلَكٍ فِى السَّمٰوٰتِ لَا تُغْنِيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ اَنْ يَّأْذَنَ اللّٰهُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَرْضٰى Wa kam mim malakin fis-samāwāti lā tugnī syafāatuhum syai'an illā mim badi ay ya'żanallāhu limay yasyā'u wa yarḍā. Betapa banyak malaikat di langit yang syafaat pertolongan mereka sedikit pun tidak berguna, kecuali apabila Allah telah mengizinkan-nya untuk diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki dan ridai. اِنَّ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ لَيُسَمُّوْنَ الْمَلٰۤىِٕكَةَ تَسْمِيَةَ الْاُنْثٰى Innal-lażīna lā yu'minūna bil-ākhirati layusammūnal-malā'ikata tasmiyatal-unṡā. Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat benar-benar menamai para malaikat dengan nama perempuan. وَمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍۗ اِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِيْ مِنَ الْحَقِّ شَيْـًٔاۚ Wa mā lahum bihī min ilmin, iy yattabiūna illaẓ-ẓanna, wa innaẓ-ẓanna lā yugnī minal-ḥaqqi syai'ān. Padahal, mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti dugaan dan sesungguhnya dugaan itu tidak berfaedah sedikit pun terhadap kebenaran. فَاَعْرِضْ عَنْ مَّنْ تَوَلّٰىۙ عَنْ ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ اِلَّا الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۗ Fa ariḍ am man tawallā, an żikrinā wa lam yurid illal-ḥayātad-dun-yā. Tinggalkanlah Nabi Muhammad orang yang berpaling dari peringatan Kami Al-Qur’an dan hanya menginginkan kehidupan dunia! ذٰلِكَ مَبْلَغُهُمْ مِّنَ الْعِلْمِۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖۙ وَهُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اهْتَدٰى Żālika mablaguhum minal-ilmi, inna rabbaka huwa alamu biman ḍalla an sabīlihī, wa huwa alamu bimanihtadā. Itulah kadar pengetahuan mereka. Sesungguhnya Tuhanmulah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pulalah yang mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ لِيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اَسَاۤءُوْا بِمَا عَمِلُوْا وَيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا بِالْحُسْنٰىۚ Wa lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi, liyajziyal-lażīna asā'ū bimā amilū wa yajziyal-lażīna aḥsanū bil-ḥusnā. Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dengan demikian, Dia akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan dan Dia akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik surga. اَلَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبٰۤىِٕرَ الْاِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ اِلَّا اللَّمَمَۙ اِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِۗ هُوَ اَعْلَمُ بِكُمْ اِذْ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاِذْ اَنْتُمْ اَجِنَّةٌ فِيْ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْۗ فَلَا تُزَكُّوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقٰى ࣖ Allażīna yajtanibūna kabā'iral-iṡmi wal-fawāḥisya illal-lamama, inna rabbaka wāsiul-magfirahti, huwa alamu bikum iż ansya'akum minal-arḍi wa iż antum ajinnatun fī buṭūni ummahātikum, falā tuzakkū anfusakum, huwa alamu bimanittaqā. Mereka adalah orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji. Akan tetapi, mereka memang melakukan dosa-dosa kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Mahaluas ampunan-Nya. Dia lebih mengetahui dirimu sejak Dia menjadikanmu dari tanah dan ketika kamu masih berupa janin dalam perut ibumu. Maka, janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia lebih mengetahui siapa yang bertakwa. اَفَرَءَيْتَ الَّذِيْ تَوَلّٰىۙ Afa ra'aital-lażī tawallā. Tidakkah engkau melihat orang yang berpaling dari Al-Qur’an? وَاَعْطٰى قَلِيْلًا وَّاَكْدٰى Wa aṭā qalīlaw wa akdā. Dia memberikan sedikit dari apa yang telah disepakati, lalu menahan sisanya. اَعِنْدَهٗ عِلْمُ الْغَيْبِ فَهُوَ يَرٰى Aindahū ilmul-gaibi fahuwa yarā. Apakah dia mempunyai pengetahuan tentang yang gaib, sehingga dia dapat melihat-nya? اَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِيْ صُحُفِ مُوْسٰى Am lam yunabba' bimā fī ṣuḥufi mūsā. Apakah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran kitab suci yang diturunkan kepada Musa وَاِبْرٰهِيْمَ الَّذِيْ وَفّٰىٓ ۙ Wa ibrāhīmal-lażī waffā. dan lembaran-lembaran Ibrahim yang telah memenuhi janji setianya? اَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰىۙ Allā taziru wāziratuw wizra ukhrā. Dalam lembaran-lembaran itu terdapat ketetapan bahwa seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ Wa al laisa lil-insāni illā mā saā. bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, وَاَنَّ سَعْيَهٗ سَوْفَ يُرٰىۖ Wa anna sayahū saufa yurā. bahwa sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya, ثُمَّ يُجْزٰىهُ الْجَزَاۤءَ الْاَوْفٰىۙ Ṡumma yujzāhul-jazā'al-aufā. kemudian dia akan diberi balasan atas amalnya itu dengan balasan yang paling sempurna, وَاَنَّ اِلٰى رَبِّكَ الْمُنْتَهٰىۙ Wa anna ilā rabbikal-muntahā. bahwa sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahan segala sesuatu, وَاَنَّهٗ هُوَ اَضْحَكَ وَاَبْكٰى Wa annahū huwa aḍḥaka wa abkā. bahwa sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis, وَاَنَّهٗ هُوَ اَمَاتَ وَاَحْيَاۙ Wa annahū huwa amāta wa aḥyā. bahwa sesungguhnya Dialah yang mematikan dan menghidupkan, وَاَنَّهٗ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىۙ Wa annahū khalaqaz-zaujainiż-żakara wal-unṡā. bahwa sesungguhnya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan مِنْ نُّطْفَةٍ اِذَا تُمْنٰىۙ Min nuṭfatin iżā tumnā. dari mani ketika dipancarkan وَاَنَّ عَلَيْهِ النَّشْاَةَ الْاُخْرٰىۙ Wa anna alaihin nasy'atal-ukhrā. bahwa sesungguhnya Dialah yang menetapkan penciptaan yang lain kebangkitan setelah mati, وَاَنَّهٗ هُوَ اَغْنٰى وَاَقْنٰىۙ Wa annahū huwa agnā wa aqnā. bahwa sesungguhnya Dialah yang menganugerahkan kekayaan dan kecukupan, وَاَنَّهٗ هُوَ رَبُّ الشِّعْرٰىۙ Wa annahū huwa rabbusy-syirā. bahwa sesungguhnya Dialah Tuhan yang memiliki bintang Syira,704] وَاَنَّهٗٓ اَهْلَكَ عَادًا ۨالْاُوْلٰىۙ Wa annahū ahlaka ādanil-ūlā. dan bahwa sesungguhnya Dialah yang telah membinasakan kaum Ad yang terdahulu وَثَمُوْدَا۟ فَمَآ اَبْقٰىۙ Wa ṡamūda famā abqā. dan kaum Samud. Tidak seorang pun ditinggalkan-Nya hidup. وَقَوْمَ نُوْحٍ مِّنْ قَبْلُۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا هُمْ اَظْلَمَ وَاَطْغٰىۗ Wa qauma nūḥim min qablu, innahum kānū hum aẓlama wa aṭgā. Sebelum itu kaum Nuh juga dibinasakan. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang lebih zalim dan lebih durhaka. وَالْمُؤْتَفِكَةَ اَهْوٰىۙ Wal-mu'tafikata ahwā. Dia juga menjungkirbalikkan negeri kaum Lut, فَغَشّٰىهَا مَا غَشّٰىۚ Fa gasysyāhā mā gasysyā. lalu Dia menimbuninya dengan apa yang menimpanya. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكَ تَتَمَارٰى Fa bi'ayyi ālā'i rabbika tatamārā. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang masih kamu ragukan? هٰذَا نَذِيْرٌ مِّنَ النُّذُرِ الْاُوْلٰى Hāżā nażīrum minan-nużuril-ūlā. Ini Nabi Muhammad adalah salah seorang pemberi peringatan di antara para pemberi peringatan yang terdahulu. اَزِفَتِ الْاٰزِفَةُ ۚ Azifatil-āzifahtu. Hari Kiamat yang dekat makin mendekat. لَيْسَ لَهَا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ كَاشِفَةٌ ۗ Laisa lahā min dūnillāhi kāsyifahtun. Tidak ada yang akan dapat mengungkapkan terjadinya hari itu selain Allah. اَفَمِنْ هٰذَا الْحَدِيْثِ تَعْجَبُوْنَۙ Afamin hāżal-ḥadīṡi tajabūna. Maka, apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? وَتَضْحَكُوْنَ وَلَا تَبْكُوْنَۙ Wa taḍḥakūna wa lā tabkūna. Kamu menertawakan dan tidak menangisi-nya, وَاَنْتُمْ سٰمِدُوْنَ Wa antum sāmidūna. sedangkan kamu lengah darinya. فَاسْجُدُوْا لِلّٰهِ وَاعْبُدُوْا ࣖ ۩ Fasjudū lillāhi wabudū. Bersujudlah kepada Allah dan sembahlah Dia. Quick Links Yasin Al Waqiah Al Kahfi Al Mulk Ar Rahman An Nasr Al Baqarah At Tin Al Fatihah An Nas An Naba Al Qariah Loading... بسم الله الرحمن الرحيم Sahih InternationalBy the star when it descends, Sahih InternationalYour companion [Muhammad] has not strayed, nor has he erred, Sahih InternationalNor does he speak from [his own] inclination. Sahih InternationalIt is not but a revelation revealed, Sahih InternationalTaught to him by one intense in strength - Sahih InternationalOne of soundness. And he rose to [his] true form Sahih InternationalWhile he was in the higher [part of the] horizon. Sahih InternationalThen he approached and descended Sahih InternationalAnd was at a distance of two bow lengths or nearer. Sahih InternationalAnd he revealed to His Servant what he revealed. وَٱلنَّجْمِ إِذَا هَوَىٰArab-Latin wan-najmi iżā hawāArtinya 1. Demi bintang ketika ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰmā ḍalla ṣāḥibukum wa mā gawā2. kawanmu Muhammad tidak sesat dan tidak pula يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓwa mā yanṭiqu anil-hawā3. dan tiadalah yang diucapkannya itu Al-Quran menurut kemauan hawa هُوَ إِلَّا وَحْىٌ يُوحَىٰin huwa illā waḥyuy yụḥā4. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.عَلَّمَهُۥ شَدِيدُ ٱلْقُوَىٰallamahụ syadīdul-quwā5. yang diajarkan kepadanya oleh Jibril yang sangat مِرَّةٍ فَٱسْتَوَىٰżụ mirrah, fastawā6. yang mempunyai akal yang cerdas; dan Jibril itu menampakkan diri dengan rupa yang بِٱلْأُفُقِ ٱلْأَعْلَىٰwa huwa bil-ufuqil-a’lā7. sedang dia berada di ufuk yang دَنَا فَتَدَلَّىٰṡumma danā fa tadallā8. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَىٰfa kāna qāba qausaini au adnā9. maka jadilah dia dekat pada Muhammad sejarak dua ujung busur panah atau lebih dekat lagi.فَأَوْحَىٰٓ إِلَىٰ عَبْدِهِۦ مَآ أَوْحَىٰfa auḥā ilā abdihī mā auḥā10. Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya Muhammad apa yang telah Allah كَذَبَ ٱلْفُؤَادُ مَا رَأَىٰٓArab-Latin mā każabal-fu`ādu mā ra`āArtinya 11. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah عَلَىٰ مَا يَرَىٰa fa tumārụnahụ alā mā yarā12. Maka apakah kaum musyrik Mekah hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya?وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰwa laqad ra`āhu nazlatan ukhrā13. Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu dalam rupanya yang asli pada waktu yang lain,عِندَ سِدْرَةِ ٱلْمُنتَهَىٰinda sidratil-muntahā14. yaitu di Sidratil جَنَّةُ ٱلْمَأْوَىٰٓindahā jannatul-ma`wā15. Di dekatnya ada surga tempat tinggal,إِذْ يَغْشَى ٱلسِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰiż yagsyas-sidrata mā yagsyā16. Muhammad melihat Jibril ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang زَاغَ ٱلْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰmā zāgal-baṣaru wa mā ṭagā17. Penglihatannya muhammad tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak pula رَأَىٰ مِنْ ءَايَٰتِ رَبِّهِ ٱلْكُبْرَىٰٓlaqad ra`ā min āyāti rabbihil-kubrā18. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda kekuasaan Tuhannya yang paling ٱللَّٰتَ وَٱلْعُزَّىٰa fa ra`aitumul-lāta wal-uzzā19. Maka apakah patut kamu hai orang-orang musyrik menganggap al Lata dan al Uzza,وَمَنَوٰةَ ٱلثَّالِثَةَ ٱلْأُخْرَىٰٓwa manātaṡ-ṡāliṡatal-ukhrā20. dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian sebagai anak perempuan Allah?أَلَكُمُ ٱلذَّكَرُ وَلَهُ ٱلْأُنثَىٰArab-Latin a lakumuż-żakaru wa lahul-unṡāArtinya 21. Apakah patut untuk kamu anak laki-laki dan untuk Allah anak perempuan?تِلْكَ إِذًا قِسْمَةٌ ضِيزَىٰٓtilka iżang qismatun ḍīzā22. Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak هِىَ إِلَّآ أَسْمَآءٌ سَمَّيْتُمُوهَآ أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُم مَّآ أَنزَلَ ٱللَّهُ بِهَا مِن سُلْطَٰنٍ ۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ وَمَا تَهْوَى ٱلْأَنفُسُ ۖ وَلَقَدْ جَآءَهُم مِّن رَّبِّهِمُ ٱلْهُدَىٰٓin hiya illā asmā`un sammaitumụhā antum wa ābā`ukum mā anzalallāhu bihā min sulṭān, iy yattabi’ụna illaẓ-ẓanna wa mā tahwal-anfus, wa laqad jā`ahum mir rabbihimul-hudā23. Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk menyembahnya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan لِلْإِنسَٰنِ مَا تَمَنَّىٰam lil-insāni mā tamannā24. Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya?فَلِلَّهِ ٱلْءَاخِرَةُ وَٱلْأُولَىٰfa lillāhil-ākhiratu wal-ụlā25. Tidak, maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan وَكَم مِّن مَّلَكٍ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ لَا تُغْنِى شَفَٰعَتُهُمْ شَيْـًٔا إِلَّا مِنۢ بَعْدِ أَن يَأْذَنَ ٱللَّهُ لِمَن يَشَآءُ وَيَرْضَىٰٓwa kam mim malakin fis-samāwāti lā tugnī syafā’atuhum syai`an illā mim ba’di ay ya`żanallāhu limay yasyā`u wa yarḍā26. Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa’at mereka sedikitpun tidak berguna, kecuali sesudah Allah mengijinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai Nya.إِنَّ ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِٱلْءَاخِرَةِ لَيُسَمُّونَ ٱلْمَلَٰٓئِكَةَ تَسْمِيَةَ ٱلْأُنثَىٰinnallażīna lā yu`minụna bil-ākhirati layusammụnal-malā`ikata tasmiyatal-unṡā27. Sesungguhnya orang-orang yang tiada beriman kepada kehidupan akhirat, mereka benar-benar menamakan malaikat itu dengan nama لَهُم بِهِۦ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ ۖ وَإِنَّ ٱلظَّنَّ لَا يُغْنِى مِنَ ٱلْحَقِّ شَيْـًٔاwa mā lahum bihī min ilm, iy yattabi’ụna illaẓ-ẓanna wa innaẓ-ẓanna lā yugnī minal-ḥaqqi syai`ā28. Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap عَن مَّن تَوَلَّىٰ عَن ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ إِلَّا ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَاfa a’riḍ am man tawallā an żikrinā wa lam yurid illal-ḥayātad-dun-yā29. Maka berpalinglah hai Muhammad dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak mengingini kecuali kehidupan مَبْلَغُهُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ ٱهْتَدَىٰżālika mablaguhum minal-ilm, inna rabbaka huwa a’lamu biman ḍalla an sabīlihī wa huwa a’lamu bimanihtadā30. Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ لِيَجْزِىَ ٱلَّذِينَ أَسَٰٓـُٔوا۟ بِمَا عَمِلُوا۟ وَيَجْزِىَ ٱلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ بِٱلْحُسْنَىArab-Latin wa lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, liyajziyallażīna asā`ụ bimā amilụ wa yajziyallażīna aḥsanụ bil-ḥusnāArtinya 31. Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik surga.ٱلَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَٰٓئِرَ ٱلْإِثْمِ وَٱلْفَوَٰحِشَ إِلَّا ٱللَّمَمَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ وَٰسِعُ ٱلْمَغْفِرَةِ ۚ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنشَأَكُم مِّنَ ٱلْأَرْضِ وَإِذْ أَنتُمْ أَجِنَّةٌ فِى بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ ۖ فَلَا تُزَكُّوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ ٱتَّقَىٰٓallażīna yajtanibụna kabā`iral-iṡmi wal-fawāḥisya illal-lamama inna rabbaka wāsi’ul-magfirah, huwa a’lamu bikum iż ansya`akum minal-arḍi wa iż antum ajinnatun fī buṭụni ummahātikum, fa lā tuzakkū anfusakum, huwa a’lamu bimanittaqā32. Yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui tentang keadaanmu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang ٱلَّذِى تَوَلَّىٰa fa ra`aitallażī tawallā33. Maka apakah kamu melihat orang yang berpaling dari Al-Quran?وَأَعْطَىٰ قَلِيلًا وَأَكْدَىٰٓwa a’ṭā qalīlaw wa akdā34. serta memberi sedikit dan tidak mau memberi lagi?أَعِندَهُۥ عِلْمُ ٱلْغَيْبِ فَهُوَ يَرَىٰٓa indahụ ilmul-gaibi fa huwa yarā35. Apakah dia mempunyai pengetahuan tentang yang ghaib, sehingga dia mengetahui apa yang dikatakan?أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِى صُحُفِ مُوسَىٰam lam yunabba` bimā fī ṣuḥufi mụsā36. Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa?وَإِبْرَٰهِيمَ ٱلَّذِى وَفَّىٰٓwa ibrāhīmallażī waffā37. dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?أَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰallā taziru wāziratuw wizra ukhrā38. yaitu bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain,وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰwa al laisa lil-insāni illā mā sa’ā39. dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,وَأَنَّ سَعْيَهُۥ سَوْفَ يُرَىٰwa anna sa’yahụ saufa yurā40. dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan kepadanya.ثُمَّ يُجْزَىٰهُ ٱلْجَزَآءَ ٱلْأَوْفَىٰArab-Latin ṡumma yujzāhul-jazā`al-aufāArtinya 41. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,وَأَنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ ٱلْمُنتَهَىٰwa anna ilā rabbikal-muntahā42. dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan segala sesuatu,وَأَنَّهُۥ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَىٰwa annahụ huwa aḍ-ḥaka wa abkā43. dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,وَأَنَّهُۥ هُوَ أَمَاتَ وَأَحْيَاwa annahụ huwa amāta wa aḥyā44. dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan,وَأَنَّهُۥ خَلَقَ ٱلزَّوْجَيْنِ ٱلذَّكَرَ وَٱلْأُنثَىٰwa annahụ khalaqaz-zaujainiż-żakara wal-unṡā45. dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan نُّطْفَةٍ إِذَا تُمْنَىٰmin nuṭfatin iżā tumnā46. dari air mani, apabila عَلَيْهِ ٱلنَّشْأَةَ ٱلْأُخْرَىٰwa anna alaihin-nasy`atal-ukhrā47. Dan bahwasanya Dialah yang menetapkan kejadian yang lain kebangkitan sesudah mati,وَأَنَّهُۥ هُوَ أَغْنَىٰ وَأَقْنَىٰwa annahụ huwa agnā wa aqnā48. dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan,وَأَنَّهُۥ هُوَ رَبُّ ٱلشِّعْرَىٰwa annahụ huwa rabbusy-syi’rā49. dan bahwasanya Dialah yang Tuhan yang memiliki bintang syi’ra,وَأَنَّهُۥٓ أَهْلَكَ عَادًا ٱلْأُولَىٰwa annahū ahlaka ādanil-ụlā50. dan bahwasanya Dia telah membinasakan kaum Aad yang pertama,وَثَمُودَا۟ فَمَآ أَبْقَىٰArab-Latin wa ṡamụda fa mā abqāArtinya 51. dan kaum Tsamud. Maka tidak seorangpun yang ditinggalkan-Nya hidup.وَقَوْمَ نُوحٍ مِّن قَبْلُ ۖ إِنَّهُمْ كَانُوا۟ هُمْ أَظْلَمَ وَأَطْغَىٰwa qauma nụḥim ming qabl, innahum kānụ hum aẓlama wa aṭgā52. Dan kaum Nuh sebelum itu. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang paling zalim dan paling durhaka,وَٱلْمُؤْتَفِكَةَ أَهْوَىٰwal-mu`tafikata ahwā53. dan negeri-negeri kaum Luth yang telah dihancurkan مَا غَشَّىٰfa gasysyāhā mā gasysyā54. lalu Allah menimpakan atas negeri itu azab besar yang ءَالَآءِ رَبِّكَ تَتَمَارَىٰfa bi`ayyi ālā`i rabbika tatamārā55. Maka terhadap nikmat Tuhanmu yang manakah kamu ragu-ragu?هَٰذَا نَذِيرٌ مِّنَ ٱلنُّذُرِ ٱلْأُولَىٰٓhāżā nażīrum minan-nużuril-ụlā56. Ini Muhammad adalah seorang pemberi peringatan di antara pemberi-pemberi peringatan yang ٱلْءَازِفَةُazifatil-āzifah57. Telah dekat terjadinya hari لَهَا مِن دُونِ ٱللَّهِ كَاشِفَةٌlaisa lahā min dụnillāhi kāsyifah58. Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain هَٰذَا ٱلْحَدِيثِ تَعْجَبُونَa fa min hāżal-ḥadīṡi ta’jabụn59. Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini?وَتَضْحَكُونَ وَلَا تَبْكُونَwa taḍ-ḥakụna wa lā tabkụn60. Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis?وَأَنتُمْ سَٰمِدُونَArab-Latin wa antum sāmidụnArtinya 61. Sedang kamu melengahkannya?فَٱسْجُدُوا۟ لِلَّهِ وَٱعْبُدُوا۟ ۩fasjudụ lillāhi wa’budụ62. Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah Dia.Surat ke-53 an-Najm, artinya Bintang, lengkap ayat 1-62. Berisikan penjelasan tentang kebenaran wahyu dan ketinggian sumbernya sebagai bentuk pengokohan aqidah tauhid dan pembatalan aqidah syirik. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID XuAnSLZdcMnSnjboMHevwjM6jyBobX-5cPnXhcEkDtD2gQGFDuhp4Q==

surat an najm ayat 39 42 latin